Pernahkah Anda Berfikir…(merenungi hidayah Allah Ta’ala)

أما بعد
: Pernahkah Anda berfikir bahwa Anda dengan sengaja mensyirikkan Allah Ta’ala?! Pernahkah Anda berfikir bahwa Anda dengan sengaja dan tanpa udzur tidak shalat lima waktu sama sekali?! Pernahkan Anda berfikir bahwa Anda dengan sengaja dan tanpa udzur tidak berpuasa Ramadhan?! Pernahkah Anda berfikir bahwa Anda dengan sengaja dan tanpa udzur tidak membayar zakat? Pernahkah Anda berfikir bahwa Anda dengan sengaja dan tanpa udzur tidak menunaikan ibadah haji? Pernahkah Anda berfikir bahwa Anda dengan sengaja dan tanpa udzur membunuh yang tidak berhak dibunuh, bahkan menjadi kebiasaan?! Pernakah Anda berfikir bahwa Anda dengan sengaja berzina bahkan menjadi alat penghasilan? Pernahkah Anda berfikir bahwa Anda dengan sengaja berjudi, menjual barang-barang haram dan semisalnya?! Pernahkah Anda…Pernahkah Anda…Pernahkah Anda…? Ingat semua maksiat terutama dosa-dosa besar, lalu Anda berfikir mengerjakan semuanya itu dengan sengaja tanpa udzur?! Kawanku pembaca seiman… Setelah merenungi itu semua dan ternyata jika kita terlepas darinya, Maka… Ternyata, betapa hidayah dari Allah Ta’ala itu sangat besar, sangat agung dan mulia, ia adalah pemberian dan anugerah dari Allah Ta’ala yang sangat berarti bagi manusia di dunianya sebelum akhiratnya. Ini semua adalah perenungan firman Allah Ta’ala: {فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ } [الأنعام: 125] Artinya: “Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” QS. Al An’am: 125. Berkata Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma: { فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ } يقول: يوسع قلبه للتوحيد والإيمان به وكذا قال أبو مالك، وغير واحد. maksud dari “Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam” adalah akan dilapangkan hatinya untuk mentauhidkan dan beriman kepada Allah Ta’ala. Demikian juga yang dikatakan oleh Abu Mailk dan selainnya. Berkata Ibnu Katsir rahimahullah: يقول تعالى: { فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ } أي: ييسره له وينشطه ويسهله لذلك، فهذه علامة على الخير “Maksud dari “Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam” adalah Allah memudahkannya, memberi semangat kepadanya, meringankannya untuk itu (/mengerjakan Syrai’at Islam-pent), maka ini adalah tanda ari kebaikan.” Lihat kitab Tafsir Ibnu katsir pada ayat di atas. Dan ayat yang serupa dengan makna ayat di atas adalah firman Allah Ta’ala: {أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ} [الجاثية: 23] Artinya: “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” QS. Al Jatsiyah: 23. Kawanku pembaca seiman… Ini tulisan ini menyebutkan tentang agung dan berharganya hidayah dari Allah Ta’ala. DAN SALAH SATU HIDAYAH YANG AGUNG ITU ADALAH MUDAH DALAM MENGERJAKAN PERIBADATAN KEPADA ALLAH TA’ALA DAN MUDAH MENJAUHI MAKSIAT YANG DILARANG-NYA.